Tips Kejahatan

Modus, Cara, dan Antisipasi Pencurian Mobil

Sistem keamanan mobil semakin komplit dan canggih, dengan Keyless entry atau immobilizer yang membuat mobil tidak akan dapat dinyalakan tanpa kehadiran kunci asli, walau mobil tersebut tidak luput dari kejahatan dengan modus penggelapan. Beda dengan halnya sistem keamanan pada mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Toyota Innova yang tidak dilengkapi dengan sistem immobilizer, sehingga banyak dijadikan sasaran tembak para pelaku pencurian mobil.

Pelaku pencurian mempelajari sistem keamanan mobil, maka kita harus selayaknya persempit gerak mereka untuk pencegahan pencurian, kita juga mengikuti tingkah pikir mereka dan jangan sampai terjadi kehilangan mobil kesayangan kita.

Berdasarkan pengalaman penulis, bahwa pelaku pencurian mobil biasanya berkelompok, dengan sangat rapi mempunyai tugas dan peran masing-masing diantaranya peran pengawasi lingkungan, pemutus kabel alarm, pemetik (yang bertugas membuka kunci pintu mobil sampai kunci kontak), driver ( disebut joki atau kuda), dan pencari / pemutus GPS.

Pelaku beraksi memakai mobil sewaan kelas menengah keatas untuk operasional, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kecurigaan masyarakat dan petugas keamanan.

Cara pencurian mobil

Pelaku menggunakan mobil rental mencari sasaran, paling senang mobil yang diparkir ngambang dipinggir jalan. Setelah menemukan sasaran, satu pelaku menunggu di mobil, pelaku lainnya turun dan mengawasi lokasi, sedangkan seorang pelaku lainnya lekas masuk ke kolong mobil dan memotong kabel alarm dengan kawat yang dimodifikasi bengkok pada ujungnya, kemudian pelaku utama membuka pintu mobil dengan kunci letter “T”, lalau mengebor rumah kunci kontak mobil. Para pelaku secara bersama mendorong mobil hingga sampai tempat aman untuk menstarter mobil, pelaku pergi untuk bertemu dengan pelaku yang mempunyai peran mencari dan memutus GPS Traker sebelum mobil dijual kepada penadah.

Mematikan Sistem Alarm

Sistem alarm yang biasanya ada dipasaran sebenarnya bagus karena didukung fitur sistem Cut Engine (Engine Cut Off) yang berfungsi mengaktifkan relay untuk memutus kabel mesin, kabel ECU, atau Kabel Full Pump.

Tetapi fungsi yang sangat penting ini sering tidak diaktifkan oleh tukang pasang alarm variasi melainkan yang difungsikan hanya Central Lock pintu, sehingga mesin dapat menyala walau remote Alarm dalam posisi lock (mengunci).

Pelaku maling mobil mematikan alarm dengan cara pertama mencari Toa (sirine) alarm yang biasanya terpasang pada ruang kabin mesin, melalui kolong mobil (ngolong) pelaku menggunakan kawat menarik kabel penghubung, setelah kabel terputus kemudian pelaku merusak pintu mobil menggunakan kunci letter “T”, pintu akan dapat dibuka tanpa matikan alarm dan seharusnya sirine mobil akan berbunyi tetapi karena sudah terputus maka hanya lampu sein berkedip (menyala / hazard) bersama yang akan mati sendiri dalam hitungan menit, kemudian pelaku masuk kedalam mobil mencari modul alarm untuk mematikan alarm dengan cara : mencabut alarm dari soket atau mencabut sekring alarm. Mematikan alarm ini akan membuat tidak berfungsinya Cut Engine (Engine Cut Off) atau Imobilizer (variasi).

Kusus untuk pencurian mobil Innova, pelaku akan sedikit mencongkel Kap mesin sebelah kanan untuk memotong kabel yang terhubung pada Toa / Sirine Alarm, dilakukan dengan cara menarik kabel Sirine menggunakan kawat yang pada bagian ujungnya dibuat bengkok.

Cara maling mobil memerusak pengaman Stir Variasi.

Banyak variasi pengaman setir yang ada dipasaran yang dipelajari pelaku maling mobil yang kemudian memerusak pengaman Stir Variasi
sebelum melakukan pencurian, diantaranya :

  • Pengamanan Stir Variasi model “melintang yang mengunci stri mobil”.
    Pelaku melumpuhkan pengaman ini dengan cara menarik paksa pengaman setir hingga patah pada ujung pengaman yang terbuat dari alumunium yang mudah pecah.
  • Pengamanan Stir Variasi model “mengunci setir dengan pedal mobil”.

    Pelaku melumpuhkan pengaman setir ini dengan cara mengingjak pedal secara bersamaan sambil memegang stir mobil bagian atas untuk diayunkan kearah belakang sehingga stir jadi bengkok yang menyebabkan pedal mobil longgar dan pengaman dapat dibuka.

Cara maling menyalakan kunci kontak mobil.

Stir mobil yang terkunci akan dibuka pelaku dengan cara merusak terlebih dahulu rumah kunci menggunakan alat bor portable. Pelaku mengebor lubang spi acc yang letaknya pada bagian bawah rumah kunci, dilakukan untuk membuat pengait besi yang mengunci stir tidak berfungsi, sehingga rangkain rumah kunci bagian dalam bisa diambil, dan pelaku dapat mudah menyalakan (menstarter) mobil hanya dengan menggunakan obeng.

Tetapi kendaraan tidak langsung di stater (dapat membangunkan pemilik rumah) melainkan pelaku mendorong kendaraan sampai memastikan aman untuk distartser, atau pelaku menyalakan mobil dengan cara memasukkan gigi mobil manual.

Cara maling putus GPS.

Pemilik mobil biasanya melengkapi mobil dengan GPS Traker. Tapi di satu sisi, para pencuri spesialis kendaraan juga turut mempercanggih peralatan ‘tempur’ mereka menggunakan teknologi yang dimanfaatkan untuk kejahatan ini, berupa radio jammer signal untuk menutupi (mengacak) frekuensi sinyal GPS.

Jadi para pelaku setelah berhasil menguasai mobil hasil pencurian langsung akan mengaktifkan radio jammer signal, sebelum menyerahkan mobil kepada pelaku yang berperan untuk mencari dan memutus GPS, disinilah pelaku akan membongkar interior dan dashboard mobil untuk mencari GPS, setelah ditemukan GPS akan diputus kemudian dibuang dan jammer signal baru dimatikan, setelah aman baru diserahkan kepada penadah mobil pencurian.

Pengakuan pelaku pencurian :

Pada umumnya pelaku pencurian mobil akan bungkam (tutup mulut) ketika tertangkap oleh anggota Polri, tetapi petugas tidak mempunyai kata menyerah untuk ungkap perkara pencurian mobil yang meresahkan masyarkat. Dari hasil introgasi dan Pemeriksaan pelaku mengakui perbuatanya sebagai berikut :

  • Menjadikan Mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Toyota Innova karena mobil tersebut tidak dilengkapi sistem pengaman yang baik, sehingga mudah untuk dipetik (dicuri), serta adanya “asbak” (sebutan bagi penadah) yang menginginkannya.
  • Peran masing masing pelaku sudah diatur, baik penadah atau yang berperan menghilangkan GPS sudah siap menampung hasil petikan (pencurian), dengan sistem pembagian hasil sama rata setelah dipotong biaya operasional.
  • Para pelaku memmpunyai “kandang” tempat untuk menyembunyikan barang hasil pencurian setelah dibersihkannya GPS sebelum di jual kepada penadah.
  • Pelaku mempunyai waktu paling lama sekitar 10 menit untuk melakukan aksinya, lebih dari itu pelaku meninggalkan mobil jika tidak dapat dinyalakan.
  • Dalam aksinya pelaku menggunakan Istilah yang sering dipakai diantaranya Pemetik = Pencuri, Kuncing = Pencuri, Asbak = Penadah, Selendang / KTP = Surat Kendaraan Palsu, Kaleng = Plat Mobil.

Cara Antisipasi dan mencegah Pencurian Mobil.

Cara pencegahan tindak pidana pencurian Mobil yang akan kami sampaikan merupakan berdasarkan Pengungkapan Perkara Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor), diantaranya :

  1. Aktifkan fungsi Cut Engine (Engine Cut Off) pada Alarm Variasi, berguna untuk memutus kabel mesin, kabel ECU, atau Kabel Full Pump.
  2. Pasang Modul alarm Variasi pada tempat yang paling rumit dijangkau.
  3. asang Toa (Surine) Alarm pada tempat yang tidak terjangkau atau sulit dilihat dari kolong mobil, sehingga mempersulit pencuri mobilketika akan memutus kabel Toa (sirine).
  4. Pasang kunci pengaman tambahan (saklar untuk memutus kabel mesin, kabel ECU, atau Kabel Full Pump), dan letakkan pada tempat yang rahasia.
  5. Pastikan membeli Kunci stir tambahan dengan kualitas yang baik.
  6. Tempatkan GPS Tracker pada tempat tersembunyi, disarankan hanya memasang jalur arus listrik saja, tidak perlu pasang perekam suara kabin, pemutus mesin, atau variasi lainnya. Karena jika dipasang semuanya akan memakan banyak ruang, dan sistem pemutus mesin akan selalu terhubung dengan kontak sehingga pelaku akan mudah melacak letak GPS hanya dengan melihat jalur asli kabel kontak.
Ulasan diatas penulis paparkan dengan atikat baik untuk digunakan sebagai antisipasi dan kewaspadaan terhadap pelaku pencurian mobil, bukan untuk dipraktekkan dan/atau maksud tidak baik lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button